KONSEP DASAR PRAKTIK KLINIK
EMOSIONAL dan KOMUNIKASI
EMOSIONAL dan KOMUNIKASI
EMOSIONAL
• Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi
adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan
kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut
terhadap sesuatu.
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latinemovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latinemovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.
• Biologi emosi
Ø Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran
sebesar sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak. Orang-orang
cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak
aktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif
terdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.
• Intensitas
Ø Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama. Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan tersebut. Pada saat lain, perbedaan tersebut timbul
sebagai hasil dari persyaratan-persyaratan pekerjaan.
• Frekuensi dan Durasi
Ø Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya bergantung pada emosi-emosi yang harus
ditampilkan dan intensitasnya tetapi juga pada seberapa sering dan lamanya
mereka berusaha menampilkannya.
• Rasionalitas dan emosi
Ø Emosi adalah penting terhadap pemikiran rasional karena emosi memberikan informasi penting mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar.
Dalam suatu organisasi, kunci pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.
Fungsi Emosi
• Dalam”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktu
untuk membantu manusia memecahkan masalah. Emosi sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar
dapat bertahan hidup tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari
tempat berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan
memprediksi perilaku. Emosi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia.
Klasifikasi Emosi
• Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi
tersebut positif atau negatif. Emosi-emosi positif seperti rasa gembira dan rasa syukur mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan
menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif seperti rasa marah atau rasa bersalah mengekspresikan sebaliknya.
Emosi tidak dapat netral, karena menjadi netral berarti menjadi nonemosional.
Sumber-Sumber Emosi dan Suasana Hati
• Kepribadian
Ø Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk
mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang
merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang
lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa
pun. Intinya, beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memiliki emosi apa
pun secara lebih intens atau memiliki intensitas efek (perbedaan individual dalam
kekuatan di mana individu-individu mengalami emosi mereka) tinggi.
• Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
Ø Orang-orang cenderung berada dalam suasanan hati terburuk di awal minggu
dan berada daam suasana hati terbaik di akhir minggu.
• Cuaca
Ø Cuaca menjadi sebuah peristiwa yang luar biasa sedikit
pengaruh terhadap suasana hati. Seorang ahli menyimpulkan, "Berlawanan
dengan pandangan kultur yang ada”, data ini menunjukkan
bahwa orang-orang tidak melaporkan suasana hati yang lebih baik pada hari yang
cerah atau sebaliknya.
• Stres
Ø Sebuah penelitian menghasilkan pernyataan, "Adanya peristiwa yang
terus-menerus terjadi yang menimbulkan stres tingkat rendah menyebabkan para pekerja mengalami tingkat ketegangan yang
semakin lama seiring berjalannya waktu semakin meningkat.
• Aktivitas sosial
Ø Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial
menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik. Jenis aktivitas
sosial juga berpengaruh. Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang
bersifat fisik, informal, atau Epicurean lebih diasosiasikan secara kuat
dengan peningkatan suasana hati yang positif dibandingkan dengan
kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.
• Tidur
Ø Kualitas tidur memengaruhi suasana hati. Para sarjana dan pekerja dewasa yang tidak
memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih
besar, kemarahan, dan ketidakramahan. Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih
sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati
yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengambilan keputusan dan membuatnya
sulit untuk mengontrol emosi.
• Olahraga
Ø Olahraga adalah salah satu sumber emosi dan suasana hati. Penelitian secara
konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati positif.
• Usia
Ø Suatu penelitian atas orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun
mengungkapkan bahwa emosi negatif tampaknya semakin jarang terjadi seiring
bertambahnya usia seseorang.
• Gender
Ø Dalam perbandingan antargender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang lebih besar
dibandingkan pria. Mereka megalami emosi secara lebih intens dan
mereka menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif yang lebih sering,
kecuali kemarahan. Tidak seperti pria, wanita juga menyatakan lebih nyaman
dalam mengekpresikan emosi dan mampu membaca petunjuk nonverbal dan para
linguistik secara lebih baik.
Batasan Eksternal pada Emosi
Ø Setiap organisasi mendefinisikan batasan-batasan yang mengidentifikasi emosi-emosi yang
dapat diterima dan sampai tingkat mana karyawan dapat mengekspresikannya.
Seperti:
–
Pengaruh-pengaruh organisasional
–
Pengaruh-pengaruh budaya
Ø Sebagai contoh, di Cina orang menyatakan bahwa
mereka mengalami lebih sedikit emosi positif dan negatif dibandingkan
orang-orang dalam budaya lainnya, dan apa pun emosi yang mereka alami adalah
kurang intensitasnya dibandingkan pada kultur lain.
Kerja Emosional
• Kerja emosional adalah situasi saat seorang karyawan mengekspresikan
emosi-emosi yang diinginkan secara organisasional selama transaksi
antarpersonal di tempat kerja. Konsep kerja emosional muncul dari
penelitian-penelitian atas pekerjaan terkait pelayanan, contohnya sebuah
maskapai penerbangan mengharapkan pramugari mereka untuk gembira. Tetapkerja
emosional dapat relevan untuk semua jenis pekerjaan. Sebagai contoh, seorang manajer mengharapkan bawahannya untuk bersikap sopan
dalam interaksi dengan rekan-rekan kerja. Tantangan sebenarnya adalah ketika
para karyawan harus menunjukkan satu emosi sementara pada saat yang bersamaan
mengalami emosi yang lain.Perbedaan ini disebut disonansi emosional. Jika dibiarkan,
perasaan terkungkung dari frustasi, kemarahan, dan kebencian akhirnya dapat
menyebabkan kelelahan emosional dan kejatuhan mental.
KOMUNIKASI
• Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasaverbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi.
•
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal.
SEJARAH KOMUNIKASI
• Komunikasi ataucommunicaton berasal dari
bahasa Latincommunis yang berarti 'sama'. Communico,
communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make
to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan
antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu,
komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang
lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
• Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut
berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti
tarian kawin pada ikan.
•
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi
manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif,
komunikasi bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan.
•
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh
pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
•
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan
termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20
karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”,
hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.
Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi
bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat
akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi
menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya,
namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman
komunikasi itu sendiri.
KOMPONEN KOMUNIKASI
Ø Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
• Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan
pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh
satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa
udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan
dari pihak lain
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas
isi pesan yang disampaikannya.
• Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi
itu akan dijalankan ("Protokol").
•
PROSES KOMUNIKASI
• Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan
orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
• Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau
saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara
langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
Ø Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke
komunikan.
• Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh
komunikan itu sendiri.
• Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau
tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau
memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Ø Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga
model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan
bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
• Model Komunikasi Linear
Ø Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of
Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear
karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu
model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).
Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear
communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci:
sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver).
Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu
saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap
partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
• Model Interaksional
Ø Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada
tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim
dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini
menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi
menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi
manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang
lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai
kedudukan yang sederajat. Satu elemen
yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback),
atau tanggapan terhadap suatu pesan.
• Model Transaksional
Ø Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund
pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan
pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.
Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan
penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi
yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus
mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan
nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses
negosiasi makna.
FAKTOR yang MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
• Latar belakang budaya.
Ø Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator
dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
• Ikatan kelompok atau group
Ø Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara
mengamati pesan.
• Harapan
Ø Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai
dengan yang diharapkan.
• Pendidikan
Ø Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
• Situasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar